
Warta Oyo_Bulan Ramadhan telah berakhir dan tiba saatnya di bulan syawal untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan. Syawalan adalah tradisi setelah hari raya Idul Fitri yang biasanya diakhiri dengan acara halal bi halal antar keluarga, tetangga, dan masyarakat lainnya. Tujuan dari kegiatan syawalan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, meningkatkan kebersamaan, dan memperkuat hubungan sosial di masyarakat.
Selasa, 8 April 2025, Pemerintah Kalurahan Banjaroyo mengadakan acara Halal Bihalal dan Syawalan di Balai Kalurahan Banjaroyo. Acara ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di hari pertama masuk kantor setelah libur lebaran. Hadir dalam acara ini Lurah dan Pamong Kalurahan, BPKal, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, LKK, KPKD dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Lurah Banjaroyo, Bapak Pius menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, mohon maaf atas segala salah dan khilaf. Terima kasih kepada seluruh Pamong Kalurahan dan BPKal, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang telah hadir dalam setiap kegiatan safari tarawih yang mendapat apresiasi dari warga masyarakat, serta terima kasIh kepada semua pihak yang telah menciptakan suasana kondusif dalam perayaan Idul Fitri. Beliau berharap dengan momen Idul Fitri ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan di antara kita semua.
Bapak Sumiyono sebagai Ketua BPkal juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kalurahan Banjaroyo yang telah mengadakan acara Halal Bihalal. Mohon maaf dan saling memaafkan tidak harus menunggu momen Idul Fitri, setiap saat, setiap merasa berbuat salah langsung minta maaf karena umur tidak ada yang tahu.
Puncak acara adalah ikrar syawalan yang dipandu oleh Bapak Kyai Subadri dilanjutkan tausiyah. Beliau menyampaikan makna dari Ucapan Sugeng Riyadi, Riyaya dan Sungkem/Ujung. Hari Raya umat muslim ada 3. Idul Fitri yang diawali dengan pembersihan diri (Puasa Ramadhan), Sholat Ied dan Zakat Fitrah. Idul Adha dengan Puasa Arofah, Sholat Ied dan Qurban. Jumat dengan Puasa Kamis, Sholat Jum’at, Khutbah Jum’at dan Sedekah Jum’at. Serta dalam mendapatkan kebahagiaan yang hakiki yaitu ketika dekat dengan Tuhan dan dekat dengan sesama manusia.
Tausiyah ditutup dengan doa dan harapan agar momentum syawalan benar-benar memperkuat iman, mempererat persaudaraan, dan menjadikan masyarakat Banjaroyo lebih guyub, rukun, dan sejahtera. Kemudian setelah ditutup sesi jabat tangan sebagai simbol saling memaafkan, diikuti oleh ramah tamah dan makan bersama.
Semoga nilai-nilai yang disampaikan Bapak Kyai Subadri dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat Kalurahan Banjaroyo senantiasa hidup rukun dan harmonis.


