Warta Oyo_Sabtu, 9 Agustus 2025 di Lapangan Jati Kembar warga Padukuhan Plengan mengadakan acara merti padukuhan. Acara dimulai pukul 19.30 WIB dengan pembukaan dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Banjaroyo. Sambutan dari ketua panitia merti Bapak Sutaryanto, Lurah Banjaroyo Bapak Yoanes Pius Cahyo Nugrohojati dan Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo Ibu Dewi Nugraheni, S.T. menambah semangat warga masyarakat dalam melestarikan budaya. Ibu Dewi Nugraheni, S.T., dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan merti padukuhan, beliau sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan, bisa membersamai warga Plengan dalam melakukan tradisi merti padukuhan dan saparan, serta menyongsong HUT RI ke-80. Apresiasi acara tidak hanya sebatas melestarikan budaya tetapi juga dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penampilan hiburan yang berupa kesenian lokal juga menambah nilai-nilai budaya.
Umbul dongo dilakukan dengan 2 cara yang bersamaan dan berdampingan antara warga muslim dan non muslim, keduanya dipimpin oleh tokoh agama masing-masing. Momen seperti ini mencerminkan bahwa di Padukuhan Plengan terdapat 2 keyakinan yang toleransinya sangat tinggi.
Potong tumpeng dilakukan oleh Lurah Banjaroyo diserahkan ke Anggota DPRD Kabupaten menandai rangkaian merti selanjutnya yaitu kembul bojono atau makan bersama. Penampilan pentas seni Jathilan Wahyu Turonggo Jati mengakhiri rangkaian merti padukuhan.
Dengan tema “Ngronce Pangajab, Ngrekso Bhineka, Ngremboko Plenganku (Merajut Asa, Menjaga Bhinneka, Lestari Plenganku)” warga masyarakat padukuhan Plengan mempunyai harapan Merajut Asa: Menggambarkan harapan yang dibangun bersama secara perlahan tapi pasti. Menjaga Bhinneka: Menunjukkan komitmen untuk merawat keberagaman suku, agama, budaya yang ada di lingkungan. Lestari Plenganku: Tekad untuk menjaga kelestarian dan keharmonisan kampung/desa Plengan (atau wilayah yang disebut "Plenganku"). Ungkap Bapak Marsanto
.jpeg)
